Pengertian Keynote Speaker, Layaknya Mesin Penggerak Seminar
Pengertian keynote speaker hampir sama seperti kendaraan. Di dalam sebuah kendaraan pasti ada mesin penggerak. Mesin tersebut dapat mempengaruhi kinerja komponen-komponen di dalam motor sehingga dapat dijalankan. Hal ini sama seperti dalam sebuah seminar.
Saat mengikuti seminar, istilah keynote speaker terdengar spesial karena dikaitkan dengan seorang tokoh penting. Pertemuan yang melibatkan banyak orang tentunya membutuhkan sebuah mesin agar suasana tetap hidup. Mesin itu bukan berupa benda, melainkan orang. Mesin itu bernama keynote speaker.
Seorang pembicara utama harus memiliki pengaruh terhadap para peserta seminar. Pengaruh yang dimilikinya menjadi hal wajib mengingat teringat sebagai tokoh sentral dalam sebuah seminar. Sebagai tokoh sentral, seorang pembicara utama berhak membuka dan menutup acara.
Pengertian
keynote speaker misalnya ketika seminar berlangsung. Pembicara mengajak audiens
untuk memainkan suatu peran. Semua peran telah ditentukan oleh pembicara. Lalu, audiens bermain peran selama 10 menit dan audiens pun tertawa.
Kemudian,
pembicara akan menyuruh audiens untuk kembali ke kursi masing-masing dan
menjelaskan maksud dari permainan peran tersebut. Tentunya, maksud yang ingin
disampaikan masih berkaitan dengan isi materi.
Untuk lebih jelasnya mengenai apa itu keynote speaker dan juga kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi keynote speaker, simak deskripsi lengkapnya pada deskripsi berikut ini:
Apa Itu Keynote Speaker?
Pada umumnya pembicara utama atau keynote speaker bertugas menghidupkan acara, memberikan materi sesuai tema, dan menentukan tema. Biasanya, keynote speaker memiliki peran penting pada suatu perusahaan, lembaga, bahkan pemerintahan.
Peran dalam lembaga itu dapat turut mempengaruhi kekuatan keynote speaker ketika berbicara di depan banyak orang. Terlebih lagi apabila mampu membawakan materinya dengan semangat. Maka tidak ada alasan bagi para peserta untuk meninggalkan seminar sebelum berakhir.
Meski begitu, jangan sampai semangat yang membawanya seperti air yang meluber. Ketika seorang keynote speaker mengawali pidatonya dengan semangat layaknya acara bisnis MLM, belum tentu para audiens akan tergerak hatinya.
Bahkan, bisa saja akan “ditolak” oleh audiens. Hal itu tak lepas dari materi yang dibawakan. Bisa saja sebenarnya tidak perlu dibuka dengan semangat, seperti materi tentang kesehatan dan psikologi.
Boleh saja seorang keynote speaker bersemangat ketika berbicara, tetapi harus disesuaikan dengan momen-momen tertentu. Misalnya seperti ketika ingin membangun audiens yang memimpikan panjang isi materi.
Di luar momen-momen tersebut, pembicara harus membawakan materinya dengan tenang, namun mampu menyentuh hati para pendengarnya. Apabila pembicara mampu mengambil hati para audiens hingga pidatonya selesai, bukan tidak mungkin di lain waktu akan dipanggil kembali.
Bahkan mungkin saja akan ada banyak panggilan untuknya, entah untuk mengisi seminar, konferensi ilmiah, dan lainnya. Terlebih lagi bila nama besarnya dijadikan alat promosi suatu acara, maka kehadiran sang keynote speaker menjadi suatu hal yang wajib.
Apa Saja Kualifikasi Keynote Speaker?
Orang yang terpilih untuk mengemban peran sebagai keynote speaker wajib memiliki latar belakang mumpuni yang sesuai dengan topik seminar. Untuk menjadi pembicara utama yang berkualitas, seorang tokoh harus memenuhi kualifikasi tertentu. Adapun kualifikasinya, antara lain:
1. Menjadi Spesialis Pada Suatu Bidang
Seorang keynote speaker. harus memiliki keahlian di suatu bidang. Hal itu supaya bisa membawakan materi yang sesuai dengan topik yang ditentukan oleh penyelenggara. Ketika materi dibawakan, seharusnya sudah bisa disampaikan tanpa teks dan bisa menemukan celah-celah untuk merebut hati para audiens secara kreatif.
Misalnya, ketika keynote speaker memiliki keahlian di bidang hukum, dia akan membawakan materinya dengan lancar sesuai keahliannya. Terlebih lagi, dia bisa membakar semangat para penonton ketika menegaskan suatu isi pasal yang bisa menegakkan keadilan di Indonesia.
2. Mampu Membalikkan Keadaan
Ketika kondisi acara terlihat loyo, seorang keynote speaker harus bisa membalikkan keadaan. Sang pembicara bisa menggemukan yel-yel agar para audiens kembali bersemangat.
Hal itu dilakukan agar mereka kembali antusias ketika mendengarkan materi. Terlebih lagi, kemampuan mengemukakan keadaan menjadi wajib ketika ingin menyampaikan materi yang dianggap penting.
3. Terikat Para Audiens
Suatu seminar bisa saja memiliki audiens dengan beragam latar belakang. Ada yang masih berstatus pelajar, masyarakat umum, bahkan ada pula yang menjadi pejabat di suatu lembaga.
Oleh karena itu, seorang keynote speaker harus dapat merangkul semua audiens tersebut sehingga materi yang disampaikan tidak sia-sia. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan.
4. Memiliki Pengalaman yang Luas
Sebagai pembicara utama, pengalaman menjadi sesuatu yang berharga. Apabila pengalaman yang dimilikinya masih sedikit, para audiens akan meragukan semua isi pidatonya.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki CV atau riwayat hidup yang menteng dalam bidang public speaking dan bidang ilmu lain yang ditekuninya untuk kemudian diterapkan ketika berbicara di depan banyak orang.
5. Memunyai Reputasi yang Baik
Reputasi menjadi barang berharga bagi seorang pembicara utama. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang yang merupakan orang-orang yang berpengaruh pada masyarakat.
Jadi, pastikan bahwa keynote speaker masih memiliki rekam jejak yang baik di masyarakat. Sehingga tidak melunturkan kepercayaan para audiens ketika mendengarkan isi materi darinya.
6. Dianggap sebagai Inovator di Bidangnya
Cap "inovator" bisa menjadi bahan tambahan ketika membawakan materi. Pemahaman Keynote speaker dapat menarik minat para audiens dengan peninggalannya. Meskipun demikian, gaya berbicara tetap berpengaruh agar audiens tetap tertarik terhadap materinya.
7. Paham Batas yang Ditetapkan
Pembicara utama memiliki wewenang lebih saat acara berlangsung. Akan tetapi juga wajib mematuhi aturan atau batas-batas yang ditetapkan dari pihak penyelenggara. Hal itu dimaksudkan agar acara tetap berada pada batasan yang telah ditentukan.
Pengertian keynote speaker ketika membawakan materi hingga melewati batas. Maka perkiraan manfaat dari acara tersebut akan berkurang.
8. Mampu Menggunakan Berbagai Metode
Pembicara utama harus mampu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan gaya komunikasi. Bila mana difasilitasi oleh alat-alat tertentu, maka harus bisa memaksimalkan alat-alat tersebut untuk menunjang isi materinya.
Misalnya, ketika disediakan papan tulis dan bola-bola kertas, harus memanfaatkannya dengan cara melempar bola-bola tersebut ke penonton. Lalu meminta audiens untuk menjawab pertanyaan dari pembicara.
Selain metode pembelajaran, gaya interaksi juga harus disesuaikan dengan target audiens. Apabila audiens mampu memahami materi ketika dijelaskan secara berulang. Maka pembicara harus membawakan materinya secara berulang-ulang, asal tidak melewati durasi yang telah ditentukan.
9. Mampu Mengarahkan Audiens
Seorang pembicara utama juga harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan audiens untuk “keluar dari jalur”, lalu mengarahkan mereka untuk kembali. Pengertian keynote speaker menganggap saja pengemudi dengan para audiens sebagai kendaraannya.
Jadi, pengemudi bisa mengarahkan kendaraannya sesuka hati. Namun tetap ingat pada jalur yang telah ditentukan supaya sampai ke tujuan, yaitu pemahaman materi secara utuh. Pembicara mengajak audiens untuk memainkan suatu peran. Semua peran telah ditentukan oleh pembicara.
Dari seluruh uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian keynote speaker berbeda dari pembicara pada umumnya. Tidak hanya membawakan materi, melainkan juga mampu mengendalikan keadaan, dan menjadi pintu utama bagi terselenggaranya suatu seminar.
Melihat tanggung jawabnya yang besar, maka sudah sepantasnya jika keynote speaker diisi oleh orang yang berkompeten. Seperti sebuah kendaraan yang akan berjalan mulus jika mesinnya berkualitas. Seperti itulah pengertian keynote speaker.
Komentar
Posting Komentar